Satu lagi yang spesial dari FORESTATION
tentunya, KP3 Kehutanan UGM. Apa itu KP3? Seberapa spesialkah KP3 itu? Berikut
adalah sedikit gambaran dari KP3 Kehutanan UGM.
Belum lama ini pada
Jum’at tanggal 9 April 2014 bertempat di ruang 5 gedung A Fakulttas Kehutanan
UGM , dilaksanakan acara Pengenalan KP3. Sasaran utama kegiatan ini adalah
general forestry 2013, namun kegiatan ini juga dihadiri oleh mahasiswa 2012,
2011, dan 2010. Acara diawali dengan sambutan oleh Salahuddin Halim Ahmad selaku ketua divisi penelitian keilmuan dan
KP3 FORESTATION 2013 dan dilanjutkan oleh ketua FORESTATION 2013 Wisnu Bahtiar
Mar’i. Kegiatan Pengenalan KP3 ini bertujuan untuk memberi pemahaman lebih jauh
tentang apa itu KP3 serta mengajak
mahasiswa angkatan 2013 untuk begabung dalam kelompok tersebut.
Salahuddin Halim Ahmad
selaku koordinator KP3 mengawali sesi presentasi dengan memberikan deskripsi
secara umum mengenai KP3. KP3 merupakan kelompok Pengamat, Peneliti, Pemerhati
Sumber Daya Hutan. Dalam KP3 terdapat lima fokus kajian yaitu: KP3 herpetofauna,
KP3 wetland, KP3 burung, KP3 primata, dan KP3 ekowisata yang masing-masing
memiliki koordinator tetap. KP3 merupakan badan semi otonom dibawah FORESTATION,
sebagai wadah bagi seluruh mahasiwa kehutanan dalam melakukan pengamatan,
penelitian dan perhatian yang tidak terbatas dalam satu bidang disiplin ilmu
saja. Inilah yang menjadi keunikan KP3 yang mampu merangkul seluruh mahasiswa
tidak terbatas pada minat mahasiswanya karena semua mahasiswa dapat belajar bersama
KP3.
KP3 Primata
dipresentasikan oleh Risfatul Ulya selaku koordinator KP3 Primata yang fokus
kajianya adalah mengenai primata. Keanekaragaman satwa di Indonesia sangatlah luar biasa,
salah satunya adalah primata. Primata yang tersebar hampir di seluruh wilayah
Indonesia, yang memiliki ciri dan ukuran yang bervariasi, mulai dari yang
terkecil seperti Tarsius (Tarsius
pumilus) sampai Orang utan ( Pongo
pygmaeus ) yang masih tersisa di
Sumatera dan Kalimantan. Informasi primata masih perlu untuk mendapat perhatian
lagi lewat pengamatan maupun penelitian. Salah satu KP3 Primata Fakultas
Kehutanan UGM belum lama ini adalah pengamatan Lutung Budeng. Pengamatan
dilakukan tanggal 30-31 Maret 2013. Lokasi pengamatan disekitar Gunung
Bibi yang berada disebelah timur Gunung Merapi.
KP3 Wetland yang
dipresentasikan oleh Sary Wulandari, mencoba mengenalkan wetland itu sendiri.
Wetland atau lahan basah mungkin belum banyak dikenal, mengingat lokasi lahan
basah sendiri untuk wilayah Yogyakarta akses yang dibutuhkan cukup sulit. Lahan basah adalah wilayah-wilayah di
mana tanahnya
jenuh dengan air,
baik bersifat permanen atau musiman. Lahan basah merupakan wilayah yang
memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi
dibandingkan dengan kebanyakan ekosistem.
Di atas lahan basah tumbuh berbagai macam tipe vegetasi
seperti hutan rawa air tawar,
hutan rawa gambut,
hutan bakau,
paya rumput
dan lain-lain. Keanekaragaman satwa juga sangat melimpah mulai dari yang khas
lahan basah seperti buaya,
kura-kura,
biawak,
ular,
aneka jenis kodok,
burung
dan mamalia,
termasuk pula harimau
dan gajah.
Lokasi pengamatan yang sering dilakukan adalah Taman Bakau di Baros, Desa
Tirtoharjo, Pandak, Bantul, Yogyakarta.
KP3 Ekowisata oleh
Citra TR Siagian, KP3 Ekowisata bila dibanding dengan KP3 lainnya merupakan KP3 yang paling muda terbentuk.
Namun jangan salah pengamatan KP3 Ekowisata tak kalah menarik dengan KP3 yang
lain. Ekowisata merupakan perjalanan yang terdiri dari empat elemen yaitu
edukasi, konservasi, rekreasi, dan pengembangan masyarakat. Pengamatan dan penelitian
yang dilakukan akan lebih kompleks dimana suatu objek wisata diharapkan mampu
dikelola dengan pendekatan konservasi namun tetap mengedepankan kesejahteraan masyarakat.
Pengamatan yang telah dilakukan diantaranya adalah di Way Kambas dan Ekspedisi
pulau Sempu.
Dennis Al Bihad selaku
koordinator KP3 Herpet Fakultas Kehutanan , mempresentasikan mengenai
herpetofauna. Herpetofauna adalah binatang-binatang yang melata. Herpetofauna
sendiri memiliki ukuran tubuh yang bermacam-macam, namun memiliki keseragaman
yaitu berdarah dingin atau poikilotermik sehingga akan menyesuaikan dengan suhu
lingkungannya. Kelompok ini diklasifikasikan menjadi 2 kelas yaitu, kelas
amphibia dan reptilia berdasarkan beberapa ciri yang berbeda dan mencolok dan
diklasifikasikan lagi dalam ordo. Kegiatan KP3 Herpetofauna yang sering
dilakukan adalanh “herping”, yaitu pengamatan herpetofauna yang dilakukan saat
malam hari. Kegiatan KP3 Herpetofauna telah dilakukan pada beberapa lokasi
seperti Gunung Api Purba Nglanggeran ataupun Kebun Binatang Gembiraloka.
Presentasi terakhir
dari KP3 Burung yang dikoordinatori oleh Rangga Satriandika, ia
mempresentasikan mengenai burung diantaranya tentang burung yang memiliki bagian-bagian tubuh unik. Seperti pola warna
pada bulu yang beragam, berbeda setiap jenisnya. Bentuk paruh, bentuk kaki,
maupun suara burung memiliki kekhasan tersendiri untuk setiap jenis. Kegiatan
yang sering dilakukan adalah pengamatan burung, dengan istilah bahasa inggris birdwatching, merupakan suatu kegiatan
memperhatikan suatu jenis burung yang dilakukan di alam seperti yang sering
dilakukan di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi.
Acara selanjutnya
diteruskan dengan diskusi untuk setiap anggota sesuai dengan KP3 masing-masing.
Kelompok Pengamat Peneliti Pemerhati Fakultas Kehutanan UGM mencoba menanamkan jiwa konservasi melalui kegiatan
tersebut agar mampu mengaplikasikanya secara nyata. Jelajah Konservasi Way
Kambas dan Ekspedisi Sempu hanya salah satu dari segudang pencapaian yang telah
dilakukan oleh KP3 Fakultas Kehutanan UGM, so jangan ragu untuk bergabung
bersama kami keluarga KP3 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar