Minggu, 18 Mei 2014

KP3.... WANNA JOIN?

Satu lagi yang spesial dari FORESTATION tentunya, KP3 Kehutanan UGM. Apa itu KP3? Seberapa spesialkah KP3 itu? Berikut adalah sedikit gambaran dari KP3 Kehutanan UGM.
Belum lama ini pada Jum’at tanggal 9 April 2014 bertempat di ruang 5 gedung A Fakulttas Kehutanan UGM , dilaksanakan acara Pengenalan KP3. Sasaran utama kegiatan ini adalah general forestry 2013, namun kegiatan ini juga dihadiri oleh mahasiswa 2012, 2011, dan 2010. Acara diawali dengan sambutan oleh Salahuddin Halim Ahmad  selaku ketua divisi penelitian keilmuan dan KP3 FORESTATION 2013 dan dilanjutkan oleh ketua FORESTATION 2013 Wisnu Bahtiar Mar’i. Kegiatan Pengenalan KP3 ini bertujuan untuk memberi pemahaman lebih jauh tentang apa itu KP3 serta  mengajak mahasiswa angkatan 2013 untuk begabung dalam kelompok tersebut.
Salahuddin Halim Ahmad selaku koordinator KP3 mengawali sesi presentasi dengan memberikan deskripsi secara umum mengenai KP3. KP3 merupakan kelompok Pengamat, Peneliti, Pemerhati Sumber Daya Hutan. Dalam KP3 terdapat lima fokus kajian yaitu: KP3 herpetofauna, KP3 wetland, KP3 burung, KP3 primata, dan KP3 ekowisata yang masing-masing memiliki koordinator tetap. KP3 merupakan badan semi otonom dibawah FORESTATION, sebagai wadah bagi seluruh mahasiwa kehutanan dalam melakukan pengamatan, penelitian dan perhatian yang tidak terbatas dalam satu bidang disiplin ilmu saja. Inilah yang menjadi keunikan KP3 yang mampu merangkul seluruh mahasiswa tidak terbatas pada minat mahasiswanya karena semua mahasiswa dapat belajar bersama KP3.
KP3 Primata dipresentasikan oleh Risfatul Ulya selaku koordinator KP3 Primata yang fokus kajianya adalah mengenai primata. Keanekaragaman  satwa di Indonesia sangatlah luar biasa, salah satunya adalah primata. Primata yang tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia, yang memiliki ciri dan ukuran yang bervariasi, mulai dari yang terkecil seperti Tarsius (Tarsius pumilus) sampai Orang utan ( Pongo pygmaeus )  yang masih tersisa di Sumatera dan Kalimantan. Informasi primata masih perlu untuk mendapat perhatian lagi lewat pengamatan maupun penelitian. Salah satu KP3 Primata Fakultas Kehutanan UGM belum lama ini adalah pengamatan Lutung Budeng. Pengamatan dilakukan tanggal 30-31 Maret 2013. Lokasi pengamatan disekitar Gunung Bibi yang berada disebelah timur Gunung Merapi.
KP3 Wetland yang dipresentasikan oleh Sary Wulandari, mencoba mengenalkan wetland itu sendiri. Wetland atau lahan basah mungkin belum banyak dikenal, mengingat lokasi lahan basah sendiri untuk wilayah Yogyakarta akses yang dibutuhkan cukup sulit. Lahan basah adalah wilayah-wilayah di mana tanahnya jenuh dengan air, baik bersifat permanen atau musiman. Lahan basah merupakan wilayah yang memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi dibandingkan dengan kebanyakan ekosistem. Di atas lahan basah tumbuh berbagai macam tipe vegetasi seperti hutan rawa air tawar, hutan rawa gambut, hutan bakau, paya rumput dan lain-lain. Keanekaragaman satwa juga sangat melimpah mulai dari yang khas lahan basah seperti buaya, kura-kura, biawak, ular, aneka jenis kodok, burung dan mamalia, termasuk pula harimau dan gajah. Lokasi pengamatan yang sering dilakukan adalah Taman Bakau di Baros, Desa Tirtoharjo, Pandak, Bantul, Yogyakarta.
KP3 Ekowisata oleh Citra TR Siagian, KP3 Ekowisata bila dibanding dengan KP3 lainnya  merupakan KP3 yang paling muda terbentuk. Namun jangan salah pengamatan KP3 Ekowisata tak kalah menarik dengan KP3 yang lain. Ekowisata merupakan perjalanan yang terdiri dari empat elemen yaitu edukasi, konservasi, rekreasi, dan pengembangan masyarakat. Pengamatan dan penelitian yang dilakukan akan lebih kompleks dimana suatu objek wisata diharapkan mampu dikelola dengan pendekatan konservasi namun tetap mengedepankan kesejahteraan masyarakat. Pengamatan yang telah dilakukan diantaranya adalah di Way Kambas dan Ekspedisi pulau Sempu.
Dennis Al Bihad selaku koordinator KP3 Herpet Fakultas Kehutanan , mempresentasikan mengenai herpetofauna. Herpetofauna adalah binatang-binatang yang melata. Herpetofauna sendiri memiliki ukuran tubuh yang bermacam-macam, namun memiliki keseragaman yaitu berdarah dingin atau poikilotermik sehingga akan menyesuaikan dengan suhu lingkungannya. Kelompok ini diklasifikasikan menjadi 2 kelas yaitu, kelas amphibia dan reptilia berdasarkan beberapa ciri yang berbeda dan mencolok dan diklasifikasikan lagi dalam ordo. Kegiatan KP3 Herpetofauna yang sering dilakukan adalanh “herping”, yaitu pengamatan herpetofauna yang dilakukan saat malam hari. Kegiatan KP3 Herpetofauna telah dilakukan pada beberapa lokasi seperti Gunung Api Purba Nglanggeran ataupun Kebun Binatang Gembiraloka.
Presentasi terakhir dari KP3 Burung yang dikoordinatori oleh Rangga Satriandika, ia mempresentasikan mengenai burung diantaranya tentang burung yang memiliki  bagian-bagian tubuh unik. Seperti pola warna pada bulu yang beragam, berbeda setiap jenisnya. Bentuk paruh, bentuk kaki, maupun suara burung memiliki kekhasan tersendiri untuk setiap jenis. Kegiatan yang sering dilakukan adalah pengamatan burung, dengan istilah bahasa inggris birdwatching, merupakan suatu kegiatan memperhatikan suatu jenis burung yang dilakukan di alam seperti yang sering dilakukan di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi.

Acara selanjutnya diteruskan dengan diskusi untuk setiap anggota sesuai dengan KP3 masing-masing. Kelompok Pengamat Peneliti Pemerhati Fakultas Kehutanan UGM mencoba  menanamkan jiwa konservasi melalui kegiatan tersebut agar mampu mengaplikasikanya secara nyata. Jelajah Konservasi Way Kambas dan Ekspedisi Sempu hanya salah satu dari segudang pencapaian yang telah dilakukan oleh KP3 Fakultas Kehutanan UGM, so jangan ragu untuk bergabung bersama kami keluarga KP3 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar