Jumat, 22 April 2016

HAPPY EARTH DAY 2016

SEJARAH



Para pemerhati lingkungan sedunia, akan kembali memperingati Hari Bumi sedunia tahun yang jatuh pada tanggal 22 April. Nah bagaimana awal mula Peringatan Hari Bumi digagas? hingga bisa menginspirasi lahirnya berbagai kelompok besar pelestari lingkungan hidup seperti Greenpeace di Kanada, organisasi lingkungan fenomenal dengan aksi-aksi nekat nan kreatif. 

Pada musim semi di Northern Hemisphere (belahan bumi utara) dan musim gugur di belahan bumi selatan bertepatan tanggal 22 April 1970, kira-kira 20 juta warga Amerika Serikat dan mahasiswa  turun ke jalan memenuhi sejumlah taman dan auditorium untuk mengampanyekan kesehatan dan keberlangsungan lingkungan.  Mereka berkumpul menentang kerusakan lingkungan yang disebabkan buruknya saluran pembuangan, serta semakin punahnya kelestarian flora di negeri itu. Aktor utama aksi nasional itu adalah Gaylord Nelson, politikus dan senator pertama yang menyuarakan isu-isu lingkungan menjadi agenda Senat AS.

Embrio gagasan hari bumi dimulai sejak Nelson menyampaikan pidatonya di Seattle tahun 1969, Dalam pidato, ia mendesak perlunya memasukkan isu-isu kontroversial, dalam hal ini lingkungan hidup, dalam kurikulum resmi perguruan tinggi mengikuti model “teach in” yaitu sessi kuliah tambahan yang membahas tema-tema kontroversial yang sedang hangat, khususnya tema lingkungan hidup. Ternyata masyarakat menyambut baik ide ini, sehingga gerakan lingkungan benar-benar semarak, dan timbul arus gerakan yang lebih besar dengan dicanangkannya Hari Bumi.

Dukungan ini terus membesar dan memuncak dengan menggelar peringatan Hari Bumi yang monumental. ketika jutaan orang turun ke jalan, berdemonstrasi dan memadati Fifth Avenue di New York dengan mengacungkan tinju kemarahan kepada para perusak bumi. Tidak kurang dari 1500 perguruan tinggi dan 10.000 sekolah berpartisipasi dalam unjuk rasa di New York, Washington dan San Fransisco. Majalah TIME memperkirakan bahwa sekitar 20 juta orang turun ke jalan pada 22 April 1970.

Nelson menyebut fenomena ini sebagai ledakan akar rumput yang sangat mencengangkan’ dimana  masyarakat umum sungguh peduli dan Hari Bumi menjadi kesempatan pertama sehingga mereka benar-benar dapat berpartisipasi dalam suatu demonstrasi yang meluas secara nasional, dan dengan itu menyempaikan pesan yang serius dan mantap kepada para politisi untuk bangkit dan berbuat sesuatu “.

Menurut berbagai analisis ledakan ini muncul karena bergabungnya generasi pemrotes tahun 60-an (bagian terbesar adalah pelajar, mahasiswa, sarjana) yang terkenal sebagai motor gerakan anti-perang, pembela hak-hak sipil yang radikal. Sebuah perkawinan antara pemberontakan 60-an dan kesadaran lingkungan tahun 60-an.

Kesadaran terhadap lingkungan hidup pada masyarakat di Amerika Serikat mulai tergugah semenjak diterbitkannya buku “Silent Spring” karya Rachel Carson pada tahun 1962. Buku ini mengangkat seputar permasalahan lingkungan hidup yang sedang terjadi dan akan membahayakan manusia. Sejak beredarnya buku ini bermunculanlah berbagai kelompok yang bergerak dalam bidang pelestarian lingkungan hidup.

Hari Bumi yang pertama ini di Amerika Serikat merupakan klimaks perjuangan gerakan lingkungan hidup tahun 60-an untuk mendesak masuk isu lingkungan sebagai agenda tetap nasional. Kini peringatan Hari Bumi telah menjadi sebuah peristiwa global. Para pelaksana peringatan Hari Bumi menyatukan diri dalam jaringan global masyarakat sipil untuk Hari Bumi yakni EARTH DAY NETWORK yang berpusat di Seattle.

Puncaknya, yaitu saat kelompok-kelompok ini berhasil menggerakkan jutaan orang untuk turun ke jalan dalam pencanangan Hari Bumi pada 22 April 1970. Saat itu sebenarnya ada beberapa tema lain selain masalah penyelamatan lingkungan hidup, antara lain masalah anti perang Vietnam, masalah anti rasial, dan beberapa permasalahan sosial yang lain. Namun masyarakat Amerika saat itu lebih memfokuskan gerakan aksi besar-besaran ini pada tema lingkungan hidup yang dibawakan sebagai pesan terhadap kalangan politisi dan pemerintah untuk memperhatikan kebijakan-kebijakan yang berpihak pada kelestarian lingkungan hidup.

Dari keberhasilan gerakan Hari Bumi pertama kali pada tahun 1970 di Amerika, lahirlah berbagai kelompok besar pelestari lingkungan hidup, antara lain Environmental Action (di Washington, 1970), kelompok Greenpeace (kelompok pelestari lingkungan yang cukup radikal dan militan, lahir pada tahun 1971), Environmentalist for Full Employment (kelompok penentang industrialisasi, lahir tahun 1975), Worldwatch Institute (pusat penelitian dan studi yang mengumpulkan berbagai informasi ancaman lingkungan global, lahir tahun 1975), dan masih banyak lagi kelompok-kelompok pemerhati lingkungan yang lain.

Semenjak dicanangkannya Hari Bumi pada tahun 1970, kelompok-kelompok yang bergerak dalam bidang pelestarian lingkungan hidup di Amerika mengalami peningkatan jumlah anggota dengan sangat pesat, antara lain :
  • (Kelompok) Audubon Society th 1962 : 41.000 orang th 1970 : 81.500
  • Izaak Walton League th 1966 : 52.600 orang th 1970 : 53.600
  • National Wildlife Federation th 1966 : 271.900 orang th 1970 : 540.000
  • Sierra Club th 1959 : 20.000 orang th 1970 : 113.000
  • Wilderness Society th 1964 : 27.000 orang th 1970 : 54.000
Namun lepas dari semua sejarah mengenai hari bumi, tidak terlalu penting. Yang paling penting adalah bagaimana kita semua sebagai penghuni bumi untuk tetap menjaga dan berkontribusi dalam menyelamatkan bumi  yang kita tinggali ini dari kehancuran oleh tangan-tangan yang tidak bertanggungjawab. Dan semua itu kita lakukan tidak hanya pada Hari Bumi saja, tetapi juga setiap saat. Selamat memperingati Hari Bumi.

sumber :http://www.beritalingkungan.com/2011/04/jejak-hari-bumi.html

Literatur

LITERATUR
Penyediaan literatur bertujuan untuk memberikan informasi tentang terbitan-terbitan ilmiah seperti jurnal bagi seluruh keluarga KSDH.

Judul
:
ADAPTASI EKOLOGI PENDUDUK PEGUNUNGAN DALAM KONSERVASI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA AIR DI KECAMATAN GIRIWOYO, WONOGIRI, JAWA TENGAH
Pengarang
:
Totok Gunawan
Judul
:
Bahaya Erosi Permukaan Di Daerah Aliran Sungai Oyo Kabupaten Gunung Kidul Provimi Daerah Istimewa Yogyaicarta
Pengarang
:
Suratman Worosuprojo
Judul
:
Dampak penerapan teknik konservasi Tanah dilahan kering terhadap Sifat fisik tanah=Impact of Soil Conservation Techniques Practices in Uplands Area on Soil Physical Properties
Pengarang
:
A. A. Idjudin, T. Notohadikusumo, M. Dradjad dan B.H. Sunarminto
Judul
:
Dampak Teknologi Konservasi Terhadap Kualitas Tanah Di Kawasan Perbukitan Ponjong Gunung Kidul (Studi kasus evaluasi mikro DAS YUADP) = The Impact of Conservation Technology to The Soil Quality
Pengarang
:
Cahyo Wulandari, Rachman Sutanto, Abdul Syukur
Judul
:
Factors Influencing Soil Erosion Rate In Citarik Sub Watershed, West Java
Pengarang
:
Ambar Kusumandari
Judul
:
Kajian laju infiltrasi dan beberapa sifat fisik tanah pada tiga jenis tanaman pagar dalam sistem budidaya lorong
Pengarang
:
D. Juanda JS, N. Assalad, Warsana
Judul
:
KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT TAU TAA WANA BULANG DALAM MENGKONSERVASI HUTAN DI PROPINSI SULAWESI TENGAH
Pengarang
:
Sablan
Judul
:
KEBIJAKAN PENGELOLAAN HUTAN, KEMISKINAN STRUKTURAL DAN PERLAWANAN MASYARAKAT
Pengarang
:
Deddy Winarwan, San Afri Awang, Yeremias T. Keban, Pujo Semedi
Judul
:
Kedudukan dan Peran Ilmu Rekayasa Konservasi Tanah dan Air Dewasa ini
Pengarang
:
Sukirno
Judul
:
Konservasi Pantai Teluk Kupang Nusa Tenggara Timur
Pengarang
:
Sunarto.
Judul
:
Model Pengembangan Tata Ruang Kawasan Objek Wisata Air Studi Kasus: Objek Wisata Air Jolotundo, Klaten (Models of Land Use Development in Water Tourism Area Case Study: lolotundo Water Recreation, Klaten)
Pengarang
:
Nindyo Suwarno

Judul
:
Optimasi Tata Guna Lahan dan Penerapan Rekayasa Teknik Dalam Analisa Banjir Di Daerah Aliran Sungai: Studi Kasus Daerah Aliran Sungai Ciliwung Hulu Di Bendung Katulampa
Pengarang
:
Yohana LilisHandayani., Rachmad Jayadi, dan Bambang Triatmodjo
Judul
:
Pengaruh tindakan konservasi tanah terhadap aliran permukaan, erosi, kehilangan hara dan penghasilan pada usaha tani kentang dan kubis (Effect of Soil and Water Conservation Practices on Runoff, Erosion, Nutrient Loss ..
Pengarang
:
Umi Baroroh Lili Utami
Judul
:
Penerapan Analisis Sistem Dalam Konservasi Tanah dan Air
Pengarang
:
Darmadi
Judul
:
PENGKLASTERAN EROSI DI SUB DAS NGRANCAH, KULON PROGO (Soil Erosion Rates Clustering of Ngrancah Sub Watershed, Kulon Progo)
Pengarang
:
Ambar Kusumandari, Djoko Marsono, Sambas Sabarnurdin , Totok Gunawan
Judul
:
PERAMBAHAN KAWASANHUTAN PADA KONSERVASI TAMAN NASIONAL (STUDI KASUSTAMAN NASIONAL TESSO NILO, RlAU)
Pengarang
:
Totok Dwi Diantoro
Judul
:
Perilaku Masyarakat Pemukim Kawasan Hutan
Pengarang
:
Soekadri
Judul
:
Burung Di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawatengah: Keanekaragaman, Adaptasi Dan Jenis-Jenis Penting Untuk Dilindungi
Pengarang
:
Bambang Agus Suripto, Amir Hamidy
Judul
:
MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN DAN PELESTARIAN RUTAN MANGROVE DI PANTAI PASURUAN JAWA TIMUR Publict Impowering Model in Maintaining and Conserving Mangrove Forest in Pasuruan Beach, East Java)
Pengarang
:
Chatarina Muryani, Ahmad, Setya Nugraha, dan Trisni Utami
Judul
:
Pengaruh pencemaran lingkungan industri terhadap keanekaragaman plankton, gastropoda dan bivalvia pada komunitas hutan mangrove tepi kali donan cilacap=The Impact of Industrial Pollution on Plankton,Gastropods and Bivalv
Pengarang
:
Henny Pagorayi, Shalihuddin Djalal Tandjung, Hartono
Judul
:
Peran Pemerintah Dan Partisipasi Masyarakat Dalam Rehabilitasi Hutan Mangrove: Kasus Di Kecamatan Pemangkat Kabupaten Sambas Kalimantan Barat
Pengarang
:
Fitriadi, Totok Gunawan, dan Rijanta
Judul
:
Struktur komunitas dan produksi serasah Mangrove di Dumai, Riau
Pengarang
:
Rasoel Hamidy, Soelaksono Sastrodihardjo , Adianto
Judul
:
Efektivitas Pemupukan P Pada Tanah Gambut.
Pengarang
:
Masganti, T. Notohadikusumo, A. Maas, B. Radjagukguk.
Judul
:
Perubahan Sifat-sifat Fisik dan Kimia Tanah Gambut Akibat Reklamasi Lahan Gambut untuk Pertanian
Pengarang
:
Bostang Radjagukguk
Link        :  http://i-lib.ugm.ac.id.ezproxy.ugm.ac.id/jurnal/detail.php?dataId=6467

Judul
:
Keanekaragaman Jenis Biota Perairan Hutan Mangrove Pasca Tumpahan Minyak Tanker Di Pantai Cilacap
Pengarang
:
Erny Poedjirahajoe


sumber : http://i-lib.ugm.ac.id.ezproxy.ugm.ac.id


Kamis, 14 April 2016

MAKRAB KONGSI 2016

Makrab KONGSI 2016 yang dilakukan pada tanggal 8 sampai 10 april 2016 yang berlokasi di Goa Kiskendo-Yogyakarta.Makrab ini bertujuan untuk dapat mengakrabkan keluarga KSDH 2016 dengan KSDH angkatan atas dan meningkatkan rasa kekeluargaan.

Pada hari pertama, KSDH 2016 berkumpul di depan akademik bersiap2 untuk pergi. setelah semuanya berkumpul, akhirnya mereka di arahkan ke truk yang sudah disediakan oleh panitia. setelah semuanya naik ke dalam truk, truk akhirnya melaju menuju Goa Kiskendo. sesampainya kami di Goa Kiskendo adek2 KSDH 2016 meletakkan tas dan perlengkapan lainnya ke dalam tenda.

setelah semuanya bersiap-siap, saatnya adek-adek KSDH 2016 melakukan kegiatan masak-masak dan didampingi pemandunya. masakan yang di masak oleh adek2 tersebut nantinya akan menjadi lauk bersama sama.

Setelah itu dimulailah acara perkenalan masing2 anak, satu persatu adek2 KSDH mulai memperkenalkan dirinya. bukan hanya adek2 nya saja, tapi kakak2 angkatan pun ikut serta memperkenalkan dirinya masing-masing.

keesokan harinya, kami melakukan senam pagi yang dipandu oleh kakak carala dan erlita. setelah dirasa cukup berkeringat, sudah waktunya untuk sarapan pagi, karena adek2 KSDH 2016 harus mengumpulkan tenaga untuk melakukan kegiatan outbond yang di selenggarakan oleh kakak-kakak panitia makrab.

setelah semua serangkaian kegiatan telah di laksanakan, tibalah acara yang paling ditunggu-tunggu. yaitu terpilihnya Muhammad Harmansyah Rizky Ramdhan sebagai ketua angkatan KSDH 2016.
semoga ketua angkatan KSDH 2016 ini dapat menjadi ketua yang lebih baik lagi. amin

ini lah beberapa dokumentasi yang sempat di abadikan oleh PDD makrab.









7

Minggu, 03 April 2016

Herpeto Rescue



Bagi teman teman yang merasa takut atau terancam dengan adanya kehadiran Herpetofauna ( amfibi dan reptil) di lingkungan kalian, hubungi tim HERPETORESCUE dari KP3Herpetofauna. Kami siap untuk menyelamatkan dan mengamankan dari lingkungan manusia serta memindahkan ke tempat yang lebih layak
Cp : 
0813‑5054‑5909 (Fikri Al-Mubarok)
0857‑4357‑3412 (Dennis Albihad)
0821-3789-1967 (Doohan Rafida)

Jumat, 25 Maret 2016

Forestry Got Talent

Halooooo, pada tanggal 22 maret kemarin depart Bakmin mengadakan lomba Forestry Got Talent. kegiatan ini bermaksud untuk sebagai tempat atau wadah bagi seluruh mahasiswa kehutanan khususnya KSDH untuk menunjukkan bakatnya.

juri dalam perlombaan ini yaitu dari :

  • Mas Dek Krisna "perwakilan THH"
  • Mas Wisnu "perwakilan KSDH"
  • Mas Taufik "perwakilan
  • Mas Ryan "perwakilan

banyak yang antusias dan senang untuk mendaftar. antara lain :

  1. Afif GF 15 (Stand Up)
  2. Stevan ft Icha KSDH 2015 (Nyanyi)
  3. David KSDH 2016 (Nyanyi)
  4. KSK Dance (Crew Dance)
  5. Icha THH 2016 (Nyanyi)
  6. Noval ft Yusuf LEM (Nyanyi)
  7. Susanti (TAri Tradisional)
  8. Rizky Agustian MH 2015 (Akustik)
  9. Hilal dkk KSDH 2016
Acara dimulai dengan kata sambutan dari Ketua Panitia Acara yaitu Wendy, dan selanjutnya di sambut oleh kata sambutan dari Ketua Depart KSDH yaitu Prof. Erni

Setelah semua peserta menunjukkan bakat-bakat mereka, tibalah saat yang ditunggu-tunggu yaitu pengumuman pemenang Forestry Got Talent
  1. juara 1 : KSK Crew
  2. Juara 2 : Mba Susanti
  3. Juara Favorit : Icha
Berikut ini adalah dokumnetasi-dokumentasi Kegiatan nya











Rabu, 23 Maret 2016

Penanaman Pesisir Pantai Trisik



Hallo teman2 yang berbahagia
Saatnya keluarga FORESTATION KP3 WETLAND peduli dengan lingkungan khususnya di kawasan pesisir dengan kita menanam maka akan menyelamatkan lingkungan. Yukk ikuti penanaman kp3 wetland hari sabtu 26 maret 2016 
Pukul 07.00 wib kumpul di tamtim
TM: ruang sidang bdh
Pukul: 08.30 wib ontime
Lokasi penanaman pantai trisik kulonprogo
Nyamplung ditanam, ditanam cemara udang
KSDH JAYA!!!!
SALAM BECEK!!!!!
#ksdhnanempantaigunung
#libaslibas
#ksdhpedulilingkungan
CP: 085725010683(vika bayu ip)
Yang mau ikut konfirmasi nomer diatas terimksih kontribusimu sangat berarti kutunggu nanemu

Senin, 21 Maret 2016

Hari Kehutanan Nasional 2016

Apa jadinya dunia tanpa hutan? Bumi menjadi kering, air tidak mengalir, cuaca panas, dan tidak ada kerajinan indah yang dihasilkan tangan manusia dari hutan.
Hutan menutup sekitar sepertiga permukaan Bumi dan menjadi rumah bagi dua pertiga spesies darat di seluruh dunia. Maka itu wajar jika kemudian hutan disebut sebagai gudangnya keanekaragaman hayati bagi planet Bumi.

Terdorong oleh arti penting hutan, European Confederation of Agriculture mendukung terciptanya Hari Kehutanan Sedunia pada November 1971. Peringatan ini selanjutnya dilakukan tiap tanggal 21 Maret setiap tahunnya.

Dilansir dari situs resmi Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), Amerika Serikat memperingatinya dengan cara menjalani satu pekan aktivitas dan perayaan yang menekankan arti penting hutan bagi manusia. Negeri tetangga, Australia, meluncurkan kampanye berupa pembagian booklet mengenai hutan secara gratis.
Bagaimana dengan Indonesia? 
Dua pejabat Kementerian Kehutanan yang diwawancara National Geographic Indonesia menyatakan tidak ada seremoni besar untuk merayakannya.
Namun dikatakan Direktur Perencanaan Kawasan Kehutanan Kemenhut Basoeki Karyaatmadja, secara umum, kesadaran masyarakat Indonesia mengenai hutan semakin meningkat.

Secara keseluruhan, kerusakan hutan juga mulai menurun."Dulu, tahun 2000-an kerusakan hutan masih sekitar dua juta hektare per tahun. Sekarang hanya sekitar 450 ribu hektare per tahunnya," ujar Basoeki yang menambahkan data tersebut berdasarkan pantauan satelit.

Ditambahkan Basoeki, perencanaan tata hutan Indonesia sudah dilakukan jangka panjang hingga tahun 2030. Tiap tahunnya, akan ada agenda utama untuk merehabilitasi hutan.
Menurut Hargyono, Kepala Subdit Penilaian Kinerja Industri dan Pemasaran Hasil Hutan di Kemenhut, hutan dan industri tidak bisa dipisahkan. Untuk menjaga keberlanjutannya, konsumen juga harus memperhatikan asal suatu produk kayu --legal atau tidak.
"Dengan demikian, akan membantu kelestrian hutan juga," kata Hargyono saat ditemui dalam "TBI - APHI 6th Signing Event: Combined Certification for Legality (SVLK) and Sustainability (PHPL-FSC) in Natural Forest Management in Indonesia," di Jakarta, Rabu (20/3).

sumber : http://nationalgeographic.co.id/berita/2013/03/21-maret-selamat-hari-kehutanan-sedunia